Quis
Teknologi Pendidikan untuk Pendidikan
Jarak Jauh
Dewasa ini sistem pendidikan jarak
jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan
modern. Berbagai negara di dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh
ini sebagai salah satu alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat
memperoleh pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan
jarak jauh telah memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya sistem ini
ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Seiring dengan pesatnya kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, maka pendidikan
jarak jauhpun mengalami perkembangan. Dengan memanfaatkan teknologi
maka daya jangkaunya menjadi semakin luas, dan efektifitasnya dalam
menyampaikan materi pembelajaran juga semakin meningkat. Pada saat ini system
pendidikan jarak jauh telah mengintegrasikan pula berbagai jenis media yang
kemampuan interaktifnya semakin meningkat.
Dalam
penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan media
tampaknya telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan bahwa sebagian
besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui berbagai jenis media, baik cetak
maupun non cetak. Sepanjnag sejarah penyelenggaraan pendidikan jarak
jauh, media telah digunakan sebagai sarana penyampai materi
ajar. Adanya keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik
, maka diperlukan media sebagai sarana komunikasi
yang menjembatani antara pengajar dengan peserta didik. Kehadiran media
inilah yang menjadi salah satu ciri kesamaan diantara institusi penyelenggara
SPJJ di semua tempat. Sementara yang membedakan institusi yang satu dengan yang
lain adalah pilihan jenis media yang digunakannya. Variasi penggunaan media
antar institusi penyelenggara PJJ sangat beragam mengingat banyaknya jenis
media yang bisa dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai yang canggih.
Di
beberapa negara maju, pendidikan jarak jauh merupakan alternatif pendidikan
yang cukup digemari. Sistem pendidikan ini diikuti oleh para anak-anak, siswa,
karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan).
Beberapa tahun yang lalu, hampir semua sistem pendidikan jarak jauh dilakukan
dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Tapi,
saat ini hampir semua sistem pendidikan jarak jauh atau distance learning
khususnya di Amerika, Australia dan Eropa berbasis pada web atau teknologi
informasi dan dapat diakses melalui internet. Hasil survei di Amerika,
menyatakan bahwa computer based distance-learning sangat efektif, memungkinkan
30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah.
Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global
Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra disebanyak 80 negara di
seluruh dunia (sampai dengan Juni 2000, pusat yang beroperasi baru 15 negara,
dan 5 diantaranya di Asia tetapi belum di Indonesia). Melalui GDLN ini maka
World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak
dengan biaya 31% lebih murah.
Sebagaimana
sistem pendidikan langsung atau konvensional, sistem pendidikan jarak jauh juga
membutuhkan sarana prasarana penunjang pendidikan, agar tujuan umum pendidikan
bisa diwujukan sesuai dengan jenjang pendidikannya. Sarana penunjang biasanya
berupa modul-modul pelajaran yang dikirim kepada siswa. Sarana bisa juga
berbasis teknologi informasi. Munculnya teknologi informasi dan komunikasi pada
pendidikan jarak jauh ini sangat membantu sekali. Seperti dapat dilihat, dengan
munculnya berbagai pendidikan secara online atau web-school atau cyber-school,
dengan menggunakan fasilitas internet. Pendekatan sistem pengajaran yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time)
ataupun dengan cara menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan
(knowledge). Hal ini memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk
mengikuti berbagai jenjang pendidikan sejak taman kanak-kanak (TK) sampai
perguruan tinggi (PT).
Tidak
seperti sistem pendidikan langsung, sistem pendidikan jarak jauh membutuhkan
pengelolaan dan manajemen pendidikan yang “khusus”, baik dari sisi siswa maupun
instruktur (guru) agar tujuan pendidikan bisa terwujud. Pendidikan harus fokus
pada kebutuhan instruksional siswa.
Dari
sisi instruktur (guru), beberapa faktor yang penting untuk keberhasilan sistem
pendidikan jarak jauh adalah perhatian, percaya diri guru, pengalaman, mudah
menggunakan perlatan, kreatifitas, active learning, dan kemampuan menjalin
interkasi dan komunikasi jarak jauh dengan siswa. Juga memperhatikan hambatan
teknis yang mungkin terjadi, sehingga pendidikan jarak jauh bisa berlangsung
efektif.
Dari
sisi siswa, salah satu faktor yang penting adalah keseriusan mengikuti proses
belajar mengajar di saat instruktur (guru) tidak berhadapan langsung dengan
siswa. Pada level ini, keterlibatan dan kehadiran ‘orang-orang’ di sekitar,
termasuk anggota keluarga memegang peranan penting dan strategis. Kehadirannya
bisa mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar secara efektif, tapi
sebaliknya bisa juga menjadi penghambat. Faktor yang lainnya adalah active
learning dan komunikasi yang efektif. Partisipasi aktif siswa pendidikan jarak
jauh mempengaruhi cara bagaimana mereka berhubungan dengan materi yang akan
dipelajari.
Keberhasilan
sistem pendidikan jarak jauh ditunjang oleh adanya interaksi dan komunikasi
yang efektif dan maksimal antara intstruktur (guru) dan siswa, interaksi antara
siswa dengan berbagai fasilitas pendidikan seperti mudul-modul pendidikan
interaksi antara siswa dengan ‘orang-orang’ sekitarnya, dan adanya pola
pendidikan aktif dalam masing-masing interaksi tersebut. Juga keaktifan dan
kemandirian siswa dalam pendalaman materi, mengerjakan soal-soal ujian, dan
kreativitas mencari materi-materi penunjang dari sumber-sumber lain seperti
internet atau digital-library.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar